Sepi.. itu yang aku rasakan sekarang. Entah mengapa bisa aku
merasakan sepi sementara banyak orang yang ada di sekelilingku. Aku tak tahu,
apa yang sedang terjadi pada diriku. Sungguh..
Disaat seperti ini, hujan deras yang jatuh membasahi bumi
dengan suara air hujan jatuh yang seakan menjadi suatu titik-titik melodi yang
tercipta membuat alunan nada nan syahdu, rintikan airnya seakan mewakili
perasaanku saat ini. Awan mendung yang kelabu seakan merasakan apa yang aku
rasakan. Ini menjadi suatu alasan untukku merenung, sejenak.
Diantara rintikkan air hujan yang terus jatuh tiada henti,
aku terbayang sesuatu. Aku terbayang sesosok orang yang pernah ada dihidupku,
dulu. Ingatanku begitu jelas, aku membayangkan dia saat itu yang sedang
tersenyum kepadaku. Senyum yang amat tulus yang ia pancarkan, menusuk sampai ke hati. Namun
entah, senyuman itu kini menghilang dari penglihatanku. Aku kehilangan senyum
tulus nan manis itu, aku kehilangan senyum yang bisa membuatku bahagia, dimana
senyum yang aku lihat dulu?
Aku teringat, saat kau memanggil namaku dengan wajah nan
lugu dan bibir agak bergetar serta gerak-gerik yang membuatku ingin tertawa
melihat tingkahmu itu. Aku teringat pesan yang kau kirim setiap waktu, walau
hanya sekedar ingin tau keadaanku. Aku teringat, moment-moment indah bersamamu
yang terasa begitu cepat berlalu, dan tidak akan pernah aku lupakan.
Kini, semua itu entah kemana. Aku kehilangan senyummu,
tingkahmu, ketulusanmu, canda tawamu, dan semua yang pernah engkau tunjukkan
dan engkau berikan kepadaku. Dimana semua itu sekarang? Aku rindu semuanya, aku
rindu kamu. Kamu yang dulu selalu ada untukku, kamu yang dulu selalu bisa
membuat hatiku luluh, kamu yang dulu selalu bisa membuatku bahagia, kamu yang
dulu sangat menjengkelkan, kemana semua itu? Mengapa semua itu bisa hilang
terhempas waktu? Sejenak aku berfikir, apakah kau juga merasakan apa yang aku
rasakan saat ini, atau kau sudah melupakan segalanya tentang kita? Jujur, aku
tak sanggup seperti ini. Ingatan tentang dirimu masih melekat kuat di otak dan
hatiku. Ingin kubuang jauh-jauh rasanya semua ini, tapi nyatanya? Sanggupkah aku?
Aku ingin kau kembali! Rindu ini begitu hebat mendekapku, hanya kau yang bisa
melepasnya. Hey kamu, aku rindu! Batinku yang perlahan-lahan tersiksa, air mata
pun jatuh membasahi pipi.
Kini semua hanyalah kenangan. Kenangan yang tak akan pernah
aku lupakan. Saat ini, aku hanya bisa berdoa kepada-Nya agar dirimu selalu
diberi kesehatan dan diberi yang terbaik dalam segala hal. Suara rintikan
gemercik air yang perlahan-lahan hilang mengantarkanku terlelap dalam tidur. Sambil
memeluk sebuah pemberian, darimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar